Sunday, June 13, 2010

renungan bersama

Suatu ketika, Muaz b. Jabal r.a mengadap Rasulullah SAW dan bertanya:
"Wahai Rasulullah, tolong huraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT:
"Pada sangkakala ditiup,maka kamu sekalian datang berbaris-baris" Surah
An-Naba':18
Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah
pakaian dengan air mata.
Lalu menjawab:
"Wahai
Muaz,engkau
telah bertanyakan kepada aku, perkara yang amat besar,
bahawa umatku
akan diiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12
barisan,
masing-masing dengan embawaan mereka sendiri...."
Maka
dinyatakan
apakah 12 barisan tersebut :-
Barisan Pertama
Di iring dari
kubur dengan tidak bertangan dan
berkaki. Keadaan mereka ini
dijelaskan melalui satu
seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih:
"Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati
jirannya, maka demikianlah balasannya dan tempat
kembali mereka
adalah neraka..."

Barisan Kedua
Diiring dari kubur berbentuk
babi hutan. Datanglah
suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih:
"Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan solat,
maka inilah balasannya dan tempat kembali
mereka adalah neraka..."

Barisan
Ketiga
Mereka berbentuk keldai, sedangkan perut mereka penuhdengan
ular dan kala jengking. "Mereka itu adalah orang yang enggan membayar
zakat, maka inilahbalasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."


Barisan Keempat
Diiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air
pancutan
keluar dari mulut mereka. "Mereka itu adalah orang yang berdusta di
dalam jualbeli, maka inilah
balasannya dan tempat mereka adalah
neraka..."

Barisan Kelima
Diiring dari kubur dengan bau busuk
daripada bangkai.
Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau
busuk
itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar.
"Mereka itu adalah
orang yang menyembunyikan perlakuan derhaka takut diketahui oleh manusia
tetapi tidak pula
rasa takut kepada Allah SWT, maka inilah
balasannya
dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan
Keenam
Diiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari
badan. "Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah
balasannya dan tempat kembali
mereka adalah neraka..."

Barisan
Ketujuh
Diiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi darimulut
mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Merekaitu adalah orang yang
enggan memberi kesaksian di ataskebenaran, maka inilah balasannya dan
tempat kembalimereka adalah neraka..."

Barisan Kelapan
Diiring
dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke
atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan
tempat
kembali mereka adalah neraka..."


Barisan
Kesembilan
Diiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap danbermata
biru sementara dalam diri mereka penuh denganapi gemuruh. "Mereka itu
adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak
sebenarnya, makainilah balasannya dan tempat kembali mereka
adalahneraka..."

Barisan Kesepuluh
Diiring dari kubur mereka
dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta.
"Mereka adalah
orang yang derhaka kepada orang tuanya, maka inilah
balasannya
dan tempat kembali mereka adalah neraka..."


Barisan
Kesebelas
Diiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta
mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduklembu jantan, bibir
mereka melebar sampai ke dada danlidah mereka terjulur memanjang sampai
ke perut merekadan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang
minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembalimereka adalah
neraka..."

INI BARISAN YANG KITA HARUS MILIKI!:
Barisan Kedua
Belas
Mereka diiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar
laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat.
Maka,datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan:

"Mereka
adalah
orang yang beramal salih dan banyak berbuat baik. Mereka
menjauhi
perbuatan derhaka, mereka memelihara solat lima waktu, ketika
meninggal
dunia
keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah
balasannya dan
tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat keampunan,
kasih sayang
dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."

No comments:

Post a Comment